Teh Oolong, Sumber Antioksidan Untuk Mencegah Penuaan Dini

Jakarta - Bagi penggemar teh, siapa yang tak kenal teh oolong? Teh ini memiliki rasa yang khas dan khasiat tersendiri berkat proses fermentasi yang dialaminya. Dari segi rasa, teh oolong memiliki rasa dan aroma yang lebih kuat daripada teh hijau, tapi tidak sepahit teh hitam.

Teh oolong merupakan hasil pengolahan daun teh yang mengalami fermentasi dengan dibiarkan terkena sinar matahari langsung. Daun teh dilayukan di bawah sinar matahari yang kuat sebelum akhirnya berubah bentuk jadi keriting menggumpal.

Dapat dikatakan bahwa teh oolong merupakan jenis peralihan di antara teh hijau dan teh hitam. Ini dikarenakan teh oolong telah mengalami fermentasi ‘separuh jalan’, berbeda dengan teh hijau yang tidak dijemur sama sekali atau teh hitam yang mengalami proses fermentasi paling banyak.

Teh oolong juga dikenal kaya polifenol, zat yang berperan sebagai antioksidan untuk kesehatan tubuh. Menurut Shigeru Yamamoto professor ilmu gizi dari Fakultas Farmasi Universitas Tokushima, teh oolong mengandung polifenol berkat proses fermentasi ‘separuh jalan’ yang dialaminya.

Tubuh memang butuh oksigen sebagai sumber pengolahan energi. Namun seringkali molekul oksigen mengalami overoksidasi lalu berubah menjadi radikal bebas. Inilah zat yang kerap disebut sebagai penyebab timbulnya penyakit di jaringan tubuh seperti kanker dan memicu penuaan dini.

Selain radikal bebas, polusi dari asap kendaraan bermotor, cuaca yang tidak stabil, stres, kebiasaan makan berminyak, banyak gula dan tepung juga dapat mempercepat penuaan dini. Polifenol sebagai antioksidan bermanfaat untuk melindungi tubuh dari aksi radikal bebas, mencegah penuaan dini, mengurangi kolesterol jahat dan menurunkan tekanan darah.

Tidak perlu repot atau bingung memberikan asupan polifenol atau antioksidan yang cukup bagi tubuh kita. Teh oolong merupakan sumber antioksidan yang paling mudah didapatkan dan dikonsumsi. Yuk minum teh oolong untuk mencegah penuaan dini mulai dari sekarang.


(adv/adv)