Ilustrasi (Ist.)
Menurut Djoko Tata Ibrahim, Deputi CEO Smartfren, soal ganti rugi sudah masuk dalam ancang-ancang Smartfren. Namun akan seperti apa realisasinya belum diputuskan alias baru sekadar wacana.
"Kita lagi pikirkan (soal ganti rugi). Nanti kita bisa kasih kompensasi dengan melihat berapa kehilangan kesempatan pelanggan hari ini, nanti kita atur," ujar Tata Ibrahim kepada detikINET, Selasa (26/3/2013).
Pun demikian, yang utama, Smartfren saat ini lebih memprioritaskan soal perbaikan jaringan. Dimana ditargetkan kapasitas jaringan akan pulih lebih dari 80% pada tengah malan nanti.
"Untuk saat ini kapasitasnya masih 30%. Ini kita terus melakukan perbaikan. Kalau nanti malam lebih dari 80% jaringan yang diharapkan pulih," lanjut Tata Ibrahim.
Smartfren sendiri melihat kejadian ini sebagai musibah yang sulit untuk dihindari. Sebab upaya back-up sejatinya sudah dilakukan, namun apa daya, dua 'ban serep' yang disiapkan pun ikut-ikutan dirundung masalah.
"Kejadian ini musibah. Pertama (kabel kita) kena jangkar kapal, dan langkah redundant (untuk back-up, red) sebagai jalur kedua kena longsor. Lalu pakai teman kita lagi, pihak ketiga Matrix Submarine kena (putus) juga," kata Toto Ibrahim.
"Jadi ini kondisinya dua ban serep kita kena semua," ia menandaskan.
0 komentar:
Posting Komentar